##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

The study aims to analyze regional financial independence as seen from regional taxes, regional levies, balancing funds and other legitimate income that has an impact on regional independence through direct spending on districts and cities in East Nusa Tenggara Province for the 2017-2019 period. The data used in this study is a quantitative data type and the source of data included in this study is secondary data. In this study, the samples used were 21 districts and 1 city in East Nusa Tenggara Province. The data collection technique in this research is by documentation, namely looking at the realization and budget reports at the Central Statistics Agency (BPS) NTT and the Director General of Fiscal Balance (DJPK) for the 2017-2019 period. The analytical method used in this research is path analysis. The results of this study indicate that in the substructure equation I, regional taxes, regional levies, balancing funds and other legitimate regional revenues simultaneously have an impact on direct expenditures. Meanwhile, in the substructure equation II, regional taxes, regional levies, balancing funds, other legitimate regional income and direct expenditures jointly affect regional independence. In the partial test of substructure I, regional taxes and other legitimate local revenues have a positive and significant impact on direct spending. However, regional levies and balancing funds have no impact on direct spending. In substructure equation II, there is a positive relationship between regional taxes and direct expenditures on regional independence, balancing funds and other legitimate regional revenues has a negative impact on regional independence. However, regional levies have no effect on regional independence. Regional taxes and other legitimate regional revenues do not affect regional independence through direct spending. Meanwhile, regional levies and balancing funds through direct spending indirectly affect regional independence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

  1. Abdul, H. (2014). Manajemen Keuangan Sektor Publik Problematika Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah (ke-1). Jakarta: Salemba Empat.
     Google Scholar
  2. Abdullah, S., Darwanis, & Ramlan. (2016). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh). Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 5(2), 79–88.
     Google Scholar
  3. Adi, A., Putra, P., Ayu, I. G., & Budiasih, N. (2017). Kinerja Keuangan Daerah Memoderasi Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Pada Pertumbuhan Ekonomi. E-Jurnal Akuntansi, 19(2), 1436–1462.
     Google Scholar
  4. Alfarisi, S. (2015). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dan Dana Perimbangan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang, 3(1), 1–25. http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/download/1651/1274.
     Google Scholar
  5. Anggraeni, R., & Kiswanto, K. (2018). The Effect Of The Completeness Of Financial Statements And Fiscal Stress On The Human Development Index Through The Regional Financial Performance. Accounting Analysis Journal, 7(2), 61–68. https://doi.org/10.15294/aaj.v7i2.17481.
     Google Scholar
  6. April, P., Akuntansi, J. R., Saputra, B., Fernando, R., Manajemen, D., Ilmu, M., & Negara, A. (2017). Kontribusi Sumber-Sumber Pad Dalam Mendukung Kemandirian Keuangan Daerah Di Kabupaten Sleman. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 5(3), 1515–1534. https://doi.org/10.17509/jrak.v5i3.9215.
     Google Scholar
  7. Arni Asari, N. M., & Suardana, K. A. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah pada Belanja Daerah. E-Jurnal Akuntansi, 25, 877. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v25.i02.p03.
     Google Scholar
  8. Awwaliyah, N. F., Agriyanto, R., & Farida, D. N. (2019). The effect of regional original income and balance funding on regional government financial performance. Journal of Islamic Accounting and Finance Research, 1(1), 25. https://doi.org/10.21580/jiafr.2019.1.1.3745.
     Google Scholar
  9. Bahrul, E. (2002). Keuangan Pemerintah Daerah Otonomi di Indonesia. Jakarta: UI Press.
     Google Scholar
  10. Baldric, S. (2017). Akuntansi Sektor Publik (Ke-2). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
     Google Scholar
  11. Carunia, M. F. (2017). Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Daerah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
     Google Scholar
  12. Chandrarin, G. (2017). Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: Salemba Empat.
     Google Scholar
  13. Danang, S. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Media Pressindo.
     Google Scholar
  14. Debby Santy S, A. A. dan I. W. (2020). Funds on Regency / City Capital Expenditure in Jambi Province 2013 - 2017. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Universitas Jambi, 5(3), 203–212.
     Google Scholar
  15. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
     Google Scholar
  16. Hendawati, K. dan A. (2018). The Effect of Capital Cost and General Allocation Fund To The Regional Financial Independence in Bandung City Government. The International Journalof Business, 1, 2.
     Google Scholar
  17. Heru, F., Sri, P. H., & Syukriy, A. (2015). Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah , Retribusi Daerah Dan Di Kabupaten / Kota Di Provinsi Aceh. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syariah Kuala, 4(2302–0164), 45–50.
     Google Scholar
  18. Kawedar, W. (2008). Akuntansi Sektor Publik (Pendekatan Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah (Buku 1). Semarang: Salemba Empat.
     Google Scholar
  19. Mahsun, M. (2013). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
     Google Scholar
  20. Muda, I. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Moderating. Analisis Kesadahan Total Dan Alkalinitas Pada Air Bersih Sumur Bor Dengan Metode Titrimetri Di PT Sucofindo Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2, 44–48.
     Google Scholar
  21. Mukhibad, H., & Aji, M. W. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Dan Governance Andalas, 3(1), 97–115.
     Google Scholar
  22. Nasir, M. S. (2019). Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah Setelah Satu Dekadeotonomi Daerah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 2(1), 30. https://doi.org/10.14710/jdep.2.1.30-45.
     Google Scholar
  23. Padli, P., Hailuddin, H., & Wahyunadi, W. (2020). Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Investasi Swasta dan Belanja langsung Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2001-2017. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 9(1), 19–29. https://doi.org/10.32639/jiak.v9i1.356.
     Google Scholar
  24. Permendagri. (2006). Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2007.
     Google Scholar
  25. Putra, W. (2018). Tata Kelola Ekonomi Keuangan Daerah. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
     Google Scholar
  26. Rubiyanto. (2019). Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Belanja Daerah di kabupaten Mojokerto Periode 2013-2017. Majalah Ekonomi, 24(1), 92–107. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/majalah_ekonomi/article/view/1906.
     Google Scholar
  27. Santoso, M. T., Dan A. (2021). Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening. Majalah Inspiratif, Vol 7, No 13.
     Google Scholar
  28. Saraswati, I. A., & Ramantha, I. W. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal dan Investasi Swasta sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 24, 662. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v24.i01.p25.
     Google Scholar
  29. Sari, I. P. (2019). Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah,PAD,Leverage,Dana Perimbangan Dan Ukuran Legislatif Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. JOMFekom, 4(1), 843–857. https://media.neliti.com/media/publications/125589-ID-analisis-dampak-pemekaran-daerah-ditinja.pdf.
     Google Scholar
  30. Sari, P. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Accounting Global Journal, 1(1), 1745–1773. https://doi.org/10.24176/agj.v1i1.3321.
     Google Scholar
  31. Selatan, M., Mononimbar, R. W., Walewangko, E. N., & Sumual, J. (2017). Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Belanja Daerah Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Minahasa Selatan (2005-2014). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 17(02), 48–59.
     Google Scholar
  32. Siahaan, M. P. (2016). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
     Google Scholar
  33. Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
     Google Scholar
  34. Sugioyono. (2006). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
     Google Scholar
  35. Sugioyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
     Google Scholar
  36. Sujianto, A. E. (2009). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka.
     Google Scholar
  37. Sumtaky, M., Chandrarin, G., & Sanusi, A. (2018). Effect of Elements of Regional Financial Management towards SKPD Regency/City Performance and Its Implication on Public Service Article. International Research Journal of Engineering, IT & Scientific Research, 4(2), 73–86. https://sloap.org/journals/index.php/irjeis/
     Google Scholar
  38. Supomo, N. I. dan B. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE.
     Google Scholar
  39. Thalib, F., & Ekaningtias, D. (2019). The effect of original LG revenue, balancing fund, and capital expenditure on LG financial performance in regencies in East Java Province. The Indonesian Accounting Review, 9(1), 39. https://doi.org/10.14414/tiar.v9i1.1704.
     Google Scholar
  40. Ulber, S. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
     Google Scholar
  41. Undang-Undang Nomor 23. (2014). Pemerintah Daerah.
     Google Scholar
  42. Undang-Undang Nomor 32. (2004). Pemerintah Daerah.
     Google Scholar
  43. Undang-Undang Nomor 33. (2004). Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
     Google Scholar
  44. Verawaty, V., Jaya, A. K., Puspanita, I., & Nurhidayah, N. (2020). Pengaruh PAD dan Dana Perimbangan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan. Mbia, 19(1), 21–37. https://doi.org/10.33557/mbia.v19i1.560.
     Google Scholar
  45. Widjaja, A. W. (2002). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. PT. Bumi Aksara.
     Google Scholar
  46. Widyastuti, D., & Rahmawati, F. (2020). The Effect of Fiscal Balance Funding on Regional Economic Growth: Evidence from East Java Province Period 2015-2017. KnE Social Sciences, 2020(2018), 306–316. https://doi.org/10.18502/kss.v4i7.6860.
     Google Scholar
  47. Wiguna, K. A., & Jati, I. K. (2019). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Lain-Lain PAD yang Sah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah. E-Jurnal Akuntansi, 28, 85. https://doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i01.p04.
     Google Scholar
  48. Yupukolo, K. Y., & Erawati, T. (2019). Pengaruh Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayan Daerah Yang Dipisahkan dan Dana Alokasi umum Belanja Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2012-2017. Jurnal Akuntansi Pajak Dewantara, 1(2), 242–251. https://doi.org/10.24964/japd.v1i1.939.
     Google Scholar